KERETA API
Kereta api adalah sarana transportasi berupa kendaraan dengan tenaga gerak, baik berjalan sendiri maupun
dirangkaikan dengan kendaraan lainnya, yang akan ataupun sedang bergerak di rel. Kereta api merupakan alat
transportasi massal yang umumnya terdiri
dari lokomotif (kendaraan dengan tenaga gerak yang berjalan sendiri) dan
rangkaian kereta atau gerbong (dirangkaikan dengan kendaraan lainnya). Rangkaian kereta
atau gerbong tersebut berukuran relatif luas sehingga mampu memuat penumpang
maupun barang dalam skala besar. Karena sifatnya sebagai angkutan massal
efektif, beberapa negara berusaha memanfaatkannya secara maksimal sebagai alat
transportasi utama angkutan darat baik di dalam kota, antarkota, maupun antar negara.
SEJARAH KERETA API
Sejarah
perkeretaapian sama seperti sejarah alat transportasi umumnya yang diawali
dengan penemuan roda. Mulanya dikenal kereta kuda yang hanya terdiri dari satu
kereta (rangkaian), kemudian dibuatlah kereta kuda yang menarik lebih dari satu
rangkaian serta berjalan di jalur tertentu yang terbuat dari besi (rel) dan
dinamakan sepur.
Ini digunakan khususnya di daerah pertambangan tempat terdapat lori yang
dirangkaikan dan ditarik dengan tenaga kuda.
Penemuan listrik oleh Michael
Faraday membuat beberapa penemuan peralatan listrik yang
diikuti penemuan motor listrik. Motor listrik kemudian digunakan untuk membuat
trem listrik yang merupakan cikal bakal kereta api listrik. Kemudian Rudolf
Diesel memunculkan kereta api bermesin diesel yang lebih bertenaga dan
lebih efisien dibandingkan dengan lokomotif uap. Seiring dengan berkembangnya
teknologi kelistrikan dan magnet yang lebih maju, dibuatlah kereta api magnet yang memiliki kecepatan di
atas kecepatan kereta api biasa. Jepang dalam waktu dekade 1960-an
mengoperasikan KA Super Ekspress Shinkanzen dengan rute Tokyo-Osaka yang akhirnya dikembangkan
lagi sehingga menjangkau hampir seluruh Jepang. Kemudian Perancis
mengoperasikan kereta api serupa dengan nama TGV
JENIS-JENIS KERETA API
DARI SEGI PROPULSI(tenaga penggerak):
1. Kereta Api Uap
DARI SEGI REL
1.Kereta Api Rel Konvensional
Kereta api rel konvensional adalah kereta api
yang umum dijumpai. Menggunakan rel yang terdiri dari dua batang besi yang
diletakan di bantalan. Di daerah tertentu yang memliki tingkat ketinggian
curam, digunakan rel bergerigi yang diletakkan di tengah tengah rel tersebut
serta menggunakan lokomotif khusus yang memiliki roda gigi.
2.Kereta
api monorel
Kereta api monorel (kereta api rel
tunggal) adalah kereta api yang jalurnya tidak seperti jalur kereta yang biasa
dijumpai. Rel kereta ini hanya terdiri dari satu batang besi. Letak kereta api
didesain menggantung pada rel atau di atas rel. Karena efisien, biasanya
digunakan sebagai alat transportasi kota khususnya di kota-kota metropolitan
dunia dan dirancang mirip seperti jalan layang.
Dari segi di atas/di bawah permukaan tanah
Kalau sebuah kota dibangun dengan lintas
layang atau bawah tanah, maka tidak ada pintu perlintasan kereta api, sehingga
jadwal kereta api bisa 1,5 - 2 menit sekali seperti yang terjadi di Jepang.
Oleh sebab itu KRL di Jakarta tidak mungkin dioperasikan kurang dari 10 menit,
karena masih ada pintu perlintasan kereta api, akibatnya juga setiap rangkaian
KRL selalu penuh.
1.Kereta
Api Permukaan (Surface)
Kereta api permukaan berjalan di atas tanah. Umumnya kereta api yang
sering dijumpai adalah kereta api jenis ini. Biaya pembangunannya untuk kereta
permukaan adalah yang termurah dibandingkan yang di bawah tanah atau yang
layang. Umumnya lintasan permukaan ini di Indonesia dibangun sebelum Perang
Dunia II
2.Kereta
Api Layang (elevated)
Kereta api layang berjalan di atas dengan bantuan tiang-tiang, hal ini
untuk menghindari persilangan sebidang, agar tidak memerlukan pintu perlintasan
kereta api. Biaya yang dikeluarkan sekitar 3 (tiga) kali
3. Kereta Api Bawah Tanah
Kereta api bawah tanah adalah kereta api yang
berjalan di bawah permukaan tanah (subway). Kereta jenis ini dibangun dengan
membangun terowongan-terowongan di bawah tanah sebagai jalur kereta api.
Umumnya digunakan pada kota kota besar (metropolitan) seperti New
York, Tokyo, Paris, Seoul dan Moskwa. Selain itu ia juga digunakan dalam skala lebih
kecil pada daerah pertambangan. Biaya yang dikeluarkan sangat
mahal sekali, karena sering menembus 20m di bawah permukaan, kali - bangunan
maupun jalan, yaitu 7 (tujuh) kali lipat dari pada kereta permukaan. Misalnya
kalau untuk membangun dengan jarak yang sama untuk permukaan membutuhkan $ 10
juta, maka yang di bawah tanah memerlukan $ 70 juta. Di Jepang pembangunan
lintas subway telah dimulai sejak tahun 1905.Jakarta rencananya akan dibangun
subway segmen Dukuh Atas ke
Kota dari Proyek
MassTransit Jakarta.
DARI SEGI PENGGUNAANNYA
A. Kereta Api Penumpang
Kereta api penumpang adalah kereta api yang digunakan untuk mengangkut orang,
dari satu stasiun ke stasiun lainnya antar kota. Selain itu biasanya digunakan kereta khusus
untuk makan, kereta pembangkit dan kereta bagasi.
Khusus untuk di Indonesia, kereta api penumpang dapat dibagi menjadi 4 kelas:
1. Kereta Api Eksekutif
2. Kereta Api Bisnis
3. Kereta Api Ekonomi AC
4. Kereta Api Ekonomi
Untuk
pelayanan penumpang komuter disediakan Kereta api
penumpang komuter (ke pinggiran kota atau kota satelit), berupa kereta rel
listrik (KRL)
ataupun kereta rel disel (KRD).
Untuk kereta api komuter dibagi dalam 3 kelas juga:
§
1.
(KRL) Commuter Line Jabodetabek
2.
Kereta ekonomi.
3.
Kereta ekonomi AC
Kereta api barang adalah kereta api yang digunakan untuk mengangkut barang
(kargo), pupuk, hasil tambang (pasir, batu,
batubara ataupun mineral), ataupun kereta api trailer yang digunakan untuk
mengangkut peti kemas. Selain itu digunakan gerbong khusus untuk mengangkut anak,
ataupun tangki untuk mengangkut minyak atau komoditas cair lainnya (bahan kimia
dll).
Selain itu terdapat kereta api trailer khusus
yang digunakan untuk mengangut tank dan perlengkapan
militer lainnya (meriam, rudal dll)
TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar